Читаем Laskar Pelangi полностью

SETELAH tampil dengan lagu memukau Tennesse Waltz kami menemukan Mahar sebagai lawan virtual rasionalitas Lintang. Ia adalah penyeimbang perahu kelas kami yang cenderung oleng ke kiri karena tarikan otak kiri Lintang. Sebaliknya, otak sebelah kanan Mahar meluap-luap melimpah ruah. Mereka berdua membangun tonggak artistik daya tarik kelas kami sehingga tak pernah membosankan. Jika Lintang memiliki level intelektualitas yang demikian tinggi maka Mahar memperlihatkan bakat seni selevel dengan tingginya inteligensia Lintang. Mahar memiliki harnpir setiap aspek kecerdasan seni yang tersimpan seperti persediaan amunisi kreativitas dalam lokus-lokus di kepalanya. Kapasitas estetika yang tinggi melahirkannya sebagai seniman serba bisa, ia seorang pelantun gurindam, sutradara teater, penulis yang berbakat, pelukis natural, koreografer, penyanyi, pendongeng yang ulung, dan pemain sitar yang fenomenal.

Lintang dan Mahar seperti Faraday kecil dan Warhol mungil dalam satu kelas, atau laksana Thomas Alva Edison muda dan Rabindranath Tagore junior yang berkumpul. Keduanya penuh inovasi dan kejutan-kejutan kreativitas dalam bidangnya masing-masing. Tanpa mereka, kelas kami tak lebih dari sekumpulan kuli tambang melarat yang mencoba belajar tulis rangkai indah di atas kertas bergaris tiga. Dan di antara mereka berdua kami terjebak di tengah-tengah seperti orang-orang dungu yang ditantang Columbus mendirikan telur. Karena Lintang dan Mahar duduk berseberangan maka kami sering menoleh ke kiri dan ke kanan dengan cepat, persis penonton pertandingan pingpong, terkagum-kagum pada kegeniusan mereka. Jika tak ada guru, Lintang tampil ke depan, menggambar rangkaian teknik bagaimana membuat perahu dari pelepah sagu. Perahu ini digerakkan baling-baling yang disambungkan dengan motor yang diambil dari tape recorder dan ditenagai dua buah batu baterai. Ia membuat perhitungan matematis yang canggih untuk memanipulasi gerak mekanik motor tape dan menjelaskan kepada kami hukum-hukum pokok hidrolik. Perhitungan matematikanya itu dapat memperkirakan dengan sangat akurat laju kecepatan perahu berdasarkan massanya. Aku terpesona melihat perahu kecil itu berputarputar sendiri di dalam baskom. Setelah itu Mahar maju, menundukkan kepala dengan takzim di depan kami seperti seniman istana yang ingin bersenandung atas perkenan tuan raja, lalu dengan manis ia membawakan lagu Leaving on a Jet Plane dengan gitarnya dengan ketukan-ketukan bernuansa hadrah. Di tangan orang yang tepat musik ternyata bisa menjadi demikian indah. Mahar juga membaca beberapa bait puisi parodi tentang orang-orang Melayu yang mendadak kaya atau tentang burung burung putih di Pantai Tanjong Kelayang. Mahar dengan aksesoriaksesori etniknya ibarat orang yang dititipi Engelbert Humperdink suara emas dan diwarisi Salvador Dali sikap-sikap nyentrik. Persahabatannya dengan para seniman lokal dan seorang penyiar radio AM yang memiliki beragam koleksi musik memperkaya wawasan seni dan perbendaharaan lagu Mahar.

Pada kesempatan lain Lintang mempresentasikan percobaan memunculkan arus listrik dengan mengerak-gerakkan magnet secara mekanik dan menjelaskan prinsip-prinsip kerja dinamo. Mahar memperagakan cara membuat sketsa-sketsa kartun dan cara menyusun alur cerita bergambar. Lintang menjelaskan aplikasi geometri dan aerodinamika dalam mendesain layangan, Mahar menceritakan kisah yang memukau tentang bangsa-bangsa yang punah. Pernah juga Lintang menyusun potongan-potongan kaca yang dibentuk cekung seperti parabola dan menghadapkannya ke arah matahari agar mendapatkan suhu yang sangat tinggi, rancangan energi matahari katanya.

Sebaliknya Mahar tak mau kalah, ia menggotong sebuah meja putar dan mendemonstrasikan seni membuat gerabah yang indah, teknik-teknik melukis gerabah itu dan mewarnainya. Lintang memperagakan cara kerja sekstan1 dan menjelaskan beberapa perhitungan matematika geometris dengan alat itu, Mahar membaca puisi yang ditulisnya sendiri dengan judul Doa dan dibawakan secara memukau dengan gaya tilawatil Qur'an, belum pernah aku melihat orang membaca puisi seperti itu.

Перейти на страницу:

Все книги серии Laskar Pelangi

Похожие книги

Вдребезги
Вдребезги

Первая часть дилогии «Вдребезги» Макса Фалька.От матери Майклу досталось мятежное ирландское сердце, от отца – немецкая педантичность. Ему всего двадцать, и у него есть мечта: вырваться из своей нищей жизни, чтобы стать каскадером. Но пока он вынужден работать в отцовской автомастерской, чтобы накопить денег.Случайное знакомство с Джеймсом позволяет Майклу наяву увидеть тот мир, в который он стремится, – мир роскоши и богатства. Джеймс обладает всем тем, чего лишен Майкл: он красив, богат, эрудирован, учится в престижном колледже.Начав знакомство с драки из-за девушки, они становятся приятелями. Общение перерастает в дружбу.Но дорога к мечте непредсказуема: смогут ли они избежать катастрофы?«Остро, как стекло. Натянуто, как струна. Эмоциональная история о безумной любви, которую вы не сможете забыть никогда!» – Полина, @polinaplutakhina

Максим Фальк

Современная русская и зарубежная проза
Последний
Последний

Молодая студентка Ривер Уиллоу приезжает на Рождество повидаться с семьей в родной город Лоренс, штат Канзас. По дороге к дому она оказывается свидетельницей аварии: незнакомого ей мужчину сбивает автомобиль, едва не задев при этом ее саму. Оправившись от испуга, девушка подоспевает к пострадавшему в надежде помочь ему дождаться скорой помощи. В суматохе Ривер не успевает понять, что произошло, однако после этой встрече на ее руке остается странный след: два прокола, напоминающие змеиный укус. В попытке разобраться в происходящем Ривер обращается к своему давнему школьному другу и постепенно понимает, что волею случая оказывается втянута в давнее противостояние, длящееся уже более сотни лет…

Алексей Кумелев , Алла Гореликова , Игорь Байкалов , Катя Дорохова , Эрика Стим

Фантастика / Современная русская и зарубежная проза / Постапокалипсис / Социально-психологическая фантастика / Разное