Читаем Laskar Pelangi полностью

Aku membuka kado yang dititipkan A Ling. Di dalamnya terdapat sebuah buku berjudul Seandainya Mereka Bisa Bicara karya Herriot dan sebuah diary yang memuat berbagai catatan harian dan lirik-lirik lagu. Aku membalik lembar demi lembar diary itu. Tak ada yang istimewa dan tak ada yang khusus ditujukan untukku. Namun pada suatu halaman aku membaca judul sebuah puisi yang rasanya aku kenal, judulnya Bunga Krisan. Pada lembar-lembar berikutnya aku melihat seluruh puisi yang dulu pernah kukirimkan kepadanya dan selalu ia kembalikan. A Ling menyalin kembali seluruh puisiku dalam diary-nya..



Bab 24


Tuk Bayan Tula

ANGIN selatan, angin paling jinak, biasa berembus dengan kecepatan maksimum 10 mph. Angin lembut ini tiba-tiba mengamuk menjadi monster puting beliung dengan kecepatan seribu kali lipat, 10.000 mph. Pohon dan mobil-mobil beterbangan seperti bulu, aspal jalan terkelupas. Seluruh bangunan runtuh, bahkan fondasi rumah tercabut, yang tersisa hanya lubang-lubang WC. Tepung sari Camellia1 dan Buxus yang tumbuh di kebun liar peliharaan alam di puncak Gunung Samak terhambur ke udara, menimbulkan Pemandangan menyedihkan seperti nyawa-nyawa muda yang dicabut paksa oleh malaikat maut dari jasad yang segar bugar. Semua itu gara-gara

pembakaran minyak solar berlebihan selama ratusan tahun dalam eksploitasi timah sehingga menimbulkan gas rumah kaca. Gas itu tertumpuk di atas atmosfer Belitong dan segera menimbulkan efek rumah kaca, menunggu hari untuk menjadi mara bahaya. Lalu senyawa gas rumah kaca itu — karbondioksida — dan radiasi matahari memicu reaksi kimia yang mengubah tepung sari yang bergentayangan di udara menjadi semacam bubuk mesiu dengan daya ledak sangat tinggi seperti TNT. Karena kuantitasnya telah berakumulasi demikian lama maka pada suatu tengah hari saat orang-orang Melayu sedang mendengarkan musik pelepas lelah di RRI, tanpa firasat apa pun, terjadilah katastropi itu. Sebuah ledakan yang sangat dahsyat seperti ledakan nuklir menghantam Belitong. Orang-orang Belitong mengira kiamat telah datang maka tak perlu menyelamatkan diri. Mereka terduduk pasrah di tangga-tangga rumahnya, melongo melihat ekor ledakan yang kemudian membentuk cendawan raksasa yang menutupi tanah kuno pulau itu sehingga gelap gulita. Dalam waktu singkat ajal yang sebenarnya pun pelan-pelan menjemput, yakni ketika cendawan yang mengandung radio aktif, merkuri, dan amoniak hanyut turun mengejar orang-orang Belitong yang kocarkacir mencari perlindungan. Mereka menyelinap ke gorong-gorong, menyelam di sungai, sembunyi di dalam karung goni, terjun ke sumur-sumur, dan tiarap di got-got. Tapi semua usaha itu sia-sia karena gas-gas kimia tadi larut dalam udara dan air. Sebagian orang Belitong tewas di tempat, tertungging seperti ekstremis dibedil kompeni, dan mereka yang selamat berubah menjadi makhluk-makhluk cebol berbau busuk.


Melihat penampilan orang Belitong seperti itu pemerintah pusat di Jakarta merasa malu kepada dunia internasional dan tak sudi mengakui orang Belitong sebagai warga negara republik. Karena itu Kabupaten Belitong dipaksa rela melakukan referendum. Walaupun hanya sedikit orang Melayu Belitong yang ingin memisahkan diri dari NKRI tapi pemerintah menganggap keputusan manusia-manusia cebol itu sebagai aklamasi sehingga Belitong menjadi negara yang merdeka. Bisa dipastikan bahwa Belitong tidak mampu menghidupi dirinya sendiri. Di sisi lain, efek rumah kaca yang demikian tinggi mengakibatkan ekologi di sana tidak seimbang, permukaan air laut naik, dan suhu menjadi terlalu panas. Dan saat itulah kebenaran yang hakiki datang. Bodenga yang telah lama menghilang tiba-tiba muncul mengambil alih pemerintahan kabupaten, ia menindas tandas orang-orang cebol yang telah memperlakukan ia dan ayahnya dengan tidak adil. Orang-orang cebol itu digiring olehnya dan digelontor ke muara Sungai Mirang agar dimangsa buaya. Orang-orang cebol itu meregang nyawa dan dalam waktu singkat mereka tewas terapung-apung seperti ikan kena tuba.

Itulah kira-kira isi kepala seorang pemimpi yang hampir gila karena frustrasi putus cinta pertama. Aku tak bisa berpikir jernih, bermimpi buruk, berhalusinasi, dan dihantui khayalan-khayalan aneh. Jika aku melihat ke luar jendela dan ada pelangi melingkar maka pelangi itu menjadi monokrom. Jika aku mendengar kicauan prenjak maka ia berbunyi seperti burung mistik pengabar kematian. Aku merasa setiap orang: para penjaga toko, Tuan Pos, tukang parut kelapa, polisi pamong praja, dan para kuli panggul telah berkonspirasi melawanku. Meskipun selama lima tahun aku hanya dua kali berjumpa dengan Michele Yeoh-ku tapi perasaanku padanya melebihi segalanya.

Перейти на страницу:

Все книги серии Laskar Pelangi

Похожие книги

Вдребезги
Вдребезги

Первая часть дилогии «Вдребезги» Макса Фалька.От матери Майклу досталось мятежное ирландское сердце, от отца – немецкая педантичность. Ему всего двадцать, и у него есть мечта: вырваться из своей нищей жизни, чтобы стать каскадером. Но пока он вынужден работать в отцовской автомастерской, чтобы накопить денег.Случайное знакомство с Джеймсом позволяет Майклу наяву увидеть тот мир, в который он стремится, – мир роскоши и богатства. Джеймс обладает всем тем, чего лишен Майкл: он красив, богат, эрудирован, учится в престижном колледже.Начав знакомство с драки из-за девушки, они становятся приятелями. Общение перерастает в дружбу.Но дорога к мечте непредсказуема: смогут ли они избежать катастрофы?«Остро, как стекло. Натянуто, как струна. Эмоциональная история о безумной любви, которую вы не сможете забыть никогда!» – Полина, @polinaplutakhina

Максим Фальк

Современная русская и зарубежная проза
Последний
Последний

Молодая студентка Ривер Уиллоу приезжает на Рождество повидаться с семьей в родной город Лоренс, штат Канзас. По дороге к дому она оказывается свидетельницей аварии: незнакомого ей мужчину сбивает автомобиль, едва не задев при этом ее саму. Оправившись от испуга, девушка подоспевает к пострадавшему в надежде помочь ему дождаться скорой помощи. В суматохе Ривер не успевает понять, что произошло, однако после этой встрече на ее руке остается странный след: два прокола, напоминающие змеиный укус. В попытке разобраться в происходящем Ривер обращается к своему давнему школьному другу и постепенно понимает, что волею случая оказывается втянута в давнее противостояние, длящееся уже более сотни лет…

Алексей Кумелев , Алла Гореликова , Игорь Байкалов , Катя Дорохова , Эрика Стим

Фантастика / Современная русская и зарубежная проза / Постапокалипсис / Социально-психологическая фантастика / Разное