Читаем Laskar Pelangi полностью

Aha, asap hio! Sekarang aku paham, kurampas surat itu, Dadaku berdebar-debar. Menunggu waktu pulang untuk membuka isi surat itu rasanya seperti menunggu rakaat terakhir shalat tarawih hari ketiga puluh. Saat itu imam membaca hampir setengah Surah Al-Baqarah sementara ketupat sudah menari-nari di depan mata. Aku duduk sendiri di bawah filicium ketika seluruh siswa sudah pulang. Surat bersampul biru itu berisi puisi.


Cinta benar-benar telah menyusahkanku


Ketika kita saling memandang saat sembahyang rebut


Malamnya aku tak bisa tidur karena wajahmu tak mau pergi dari kamarku


Kepalaku pusing sejak itu...


Siapa dirimu?


Yang berani merusak tidur dan selera makanku?


Yang membuatku melamun sepanjang waktu?


Kamu tak lebih dari seorang anak muda pengganggu!


Namun ingin kukatakan padamu


Setiap malam aku bersyukur kita telah bertemu


Karena hanya padamu, aku akan merasa rindu ....


A Ling


Aku terpaku memandangi kertas itu. Tanganku gemetar. Aku membaca puisi itu dengan menanggung firasat sepi tak tertahankan yang diam-diam menyelinap. Aku bahagia tapi dilanda kesedihan yang gelap, ada rasa kehilangan yang mengharu biru. Tak lama kemudian aku melihat pagar-pagar sekolahku perlahan-lahan berubah menjadi kaki-kaki manusia yang rapat berselang-seling. Ada seseorang duduk tersimpuh di tengah lapangan dikelilingi kaki-kaki itu. Dan ada bangkai seekor buaya terbujur kaku di sampingnya. Ia tampak samar-samar dan terlihat sangat putus asa. Lalu wajah samar laki-laki itu tampak mendekat, ia menoleh ke arahku, air mata mengalir di pipinya yang carut marut berbintik-bintik hitam. Hari itu aku paham bahwa kepedihan Bodenga yang kusaksikan bertahun-tahun lampau di lapangan basket sekolah nasional telah melekat dalam benakku sebagai sebuah trauma, dan hari itu, setelah sekian tahun berlalu, untuk pertama kalinya Bodenga mengunjungiku.



Bab 22


Early Morning Blue

TEKANAN darahku terlalu rendah. Penderita hipotensi tidak bisa bangun tidur dengan tergesa-gesa. Jika langsung berdiri maka pandangan mata akan berkunang-kunang lalu bisa-bisa ambruk dan kembali tidur dalam bentuk yang lain. Sebuah konsekuensi yang mengerikan. Namun, Samson sungguh tak punya perasaan. Ia membabat kakiku tanpa ampun dengan gulungan tikar lais saat aku sedang tertidur lelap.

"Bangun!" hardiknya. "Wak Haji sudah datang, sebentar lagi azan, disiramnya kau nanti!" Dan aku terbangkit mendadak, meracau tak keruan antara tidur dan terjaga, tergagap-gagap. Kurasakan dunia berputar-putar, pandanganku gelap. Aku merangkak berlindung di balik pilar agar tak ketahuan Wak Haji yang sedang membuka jendela-jendela masjid. Sempat kulihat Lintang, Trapani, Mahar, Syahdan, dan Harun terbirit-birit menyerbu tempat wudu.

Tidur di ruang utama masjid adalah pelanggaran. Kami seharusnya tidur di belakang, di ruangan beduk dan usungan jenazah. Aku tersandar tanpa daya pada pilar yang beku, berusaha meregangregangkan mataku, jantungku terengah-engah, aku bersusah payah mengumpul-ngumpulkan nyawa.

Angin dingin menyerbu lewat jendela. Mataku terpicing mengintip keluar jendela. Sisa cahaya bulan yang telah pudar jatuh di halaman rumput, sepi dan murung. Inilah early morning blue, semacam hipokondria, perasaan malas, sakit, pesimis, dan kelabu tanpa alasan jelas yang selalu melandaku jika bangun terlalu dini. Teringat puisi A Ling untukku, aku ingin tidur lagi dan baru bangun minggu depan.

Setelah Wak Haji selesai mengumandangkan azan baru kurasakan jiwa dan ragaku bersatu. Kucai yang telah mengambil wudu dengan sengaja melewatiku, jaraknya dekat sekali, bahkan hampir melangkahiku. Ia menjentik-jentikkan air ke wajahku. Kibasan sarung panjangnya menampar mukaku.

“Pemalas!” katanya.

Malam minggu ini kami menginap di Masjid Al Hikmah karena setelah shalat subuh nanti kami punya acara seru, yaitu naik gunung!

Перейти на страницу:

Все книги серии Laskar Pelangi

Похожие книги

Вдребезги
Вдребезги

Первая часть дилогии «Вдребезги» Макса Фалька.От матери Майклу досталось мятежное ирландское сердце, от отца – немецкая педантичность. Ему всего двадцать, и у него есть мечта: вырваться из своей нищей жизни, чтобы стать каскадером. Но пока он вынужден работать в отцовской автомастерской, чтобы накопить денег.Случайное знакомство с Джеймсом позволяет Майклу наяву увидеть тот мир, в который он стремится, – мир роскоши и богатства. Джеймс обладает всем тем, чего лишен Майкл: он красив, богат, эрудирован, учится в престижном колледже.Начав знакомство с драки из-за девушки, они становятся приятелями. Общение перерастает в дружбу.Но дорога к мечте непредсказуема: смогут ли они избежать катастрофы?«Остро, как стекло. Натянуто, как струна. Эмоциональная история о безумной любви, которую вы не сможете забыть никогда!» – Полина, @polinaplutakhina

Максим Фальк

Современная русская и зарубежная проза
Последний
Последний

Молодая студентка Ривер Уиллоу приезжает на Рождество повидаться с семьей в родной город Лоренс, штат Канзас. По дороге к дому она оказывается свидетельницей аварии: незнакомого ей мужчину сбивает автомобиль, едва не задев при этом ее саму. Оправившись от испуга, девушка подоспевает к пострадавшему в надежде помочь ему дождаться скорой помощи. В суматохе Ривер не успевает понять, что произошло, однако после этой встрече на ее руке остается странный след: два прокола, напоминающие змеиный укус. В попытке разобраться в происходящем Ривер обращается к своему давнему школьному другу и постепенно понимает, что волею случая оказывается втянута в давнее противостояние, длящееся уже более сотни лет…

Алексей Кумелев , Алла Гореликова , Игорь Байкалов , Катя Дорохова , Эрика Стим

Фантастика / Современная русская и зарубежная проза / Постапокалипсис / Социально-психологическая фантастика / Разное